CERITA DEWASA NIKMATNYA MEMEK PEMBANTU TETANGGA
SUKA SEX - Cerita Dewasa ini tentang permainan panas seks saya dengan seorang pembantu di sebelah rumah saya. Kita bersetubuh dengan penuh nafsu birahi dan akhirnya ia orgasme berkali-kali dan menikmati permainan ini. Simak ceritanya lebih lanjut.
Aku ditinggal di suatu komplex perumahan, kebetulan disebelah rumahku dibuat kantoran. Kalo siang memang ada beberapa karyawan yang mengerjakan sesuatu diditu, tetapi malam hari kelihatannya sepi. Subuh itu ketika aku sedang merapikan tanaman di kebun kulihat ada perempuan muda yang seksi sekali keluar dari rumah sebelah.
Kelihatannya dia mau olahraga karena dia memakai celana pendek dan kaos saja. Yang menarik adalah pakaiannya ketat menempel di badannya sehingga memperlihatkan keindahan toketnya yang besar dan pantatnya yang montok itu. Segera aku keluar dari rumah dan olahraga ringan di depan rumah, menunggu dia kembali lagi. Kebetulan dia hanya berlari2 jalanan rumahku yang cuma terdiri dari beberapa rumah saja. Cerita Dewasa Terbaru
Aku tersenyum, dan menyapanya : “Tinggal disebelah ya, rajin banget olahraga, pantes badannya kenceng dan montok”. Mataku jelalatan memandangi tubuhnya dari atas sampe ke bawah.
“Ya, abis gak ada yang mau nememin ya jogging sendirilah, bapak tinggal disini ya. Sukakan sama yang montok kan pak”, jawabnya menggoda.
“Suka banget, saya Ardi”, kataku memperkenalkan diri.
“Saya Ines, pak”, jawabnya. Kuremas tangannya ketika berjabat tangan.
“Kok sendirian pak”, tanyanya lagi.
“Saya sudah cerai dan anak saya ikut ibunya. Kamu sendiri?”, jawabku.
“Iya pak, Ines sendiri, nungguin kantor. Kalo siang bantu2 yang kerja disini, merapikan rumah, menyiapkan makan dan minum”, jawabnya.
“Kalo malem”, tanyaku.
“Kalo malem ya bengong pak, abis gak ada yang nemenin”, katanya sambil tersenyum genit.
“Kalo nemenin saya mau enggak”, kataku mancing.
“Kalo malem, kerjaan dah beres ya ayo aja pak, asal saya enggak mengganggu bapak”, jawabnya.
“O ya enggak lah, masak ditemeni ngobrol sama cewek yang
montok kaya kamu terganggu. Paling yang terganggu adikku”, kataku lagi.
“O, bapak tinggal ama adik bapak”, jawabnya gak mengerti. “Sendiri sih, adik yang kecil yang terganggu, pengen berontak kalo ngeliat cewek montok kaya kamu”, jawabku sambil tersenyum.
“Ih bapak, genit”, katanya lagi.
“Ya sudah, sampe jumpa entar malem ya”, kataku.
“Boleh gak tau no HP nya. Supaya gampang kalo mau janjian”.
Dia memberikan no HPnya dan masing2 kembali ke rumah.
Malam sudah agak larut ketika aku sms dia. Dia mengenakan sarung bali dan tanktop saja. Aku sudah menunggunya dipintu pagerku, menungguku dikegelapan Karena lampu depan rumahnya sengaja tidak kunyalakan. Cerita Dewasa Pembantu
“Masuk yuk”, kataku sambil mengunci pintu pager. Dia kugandeng masuk kerumahku. Makan malem yang kubeli di restoran sudah kusiapkan di meja makan. Aku mengajaknya makan sambil ngobrol. Selesai makan dia membantuku mencuci peralatan makan, kemudian kami duduk di sofa depan TV. Aku duduk di sebelahnya, langsung memeluk pundaknya. Sarung balinya agak terangkat sehingga pahanya yang putih terlihat dan langsung kucium bibirnya.
Dia mendorongku, “eitt.. sabar dulu dong.. bapak udah napsu banget yaa..”.
“Iya nih”, jawabku sambil kembali melumat bibirnya.
Dia pun membalas dengan memainkan lidahnya, sesekali dia
menghisap lidahku. Tanganku mulai memainkan toketnya, dan mulai menciumi lehernya.
“shhhhh..uhfff... terus pak... enak bangett..”, desahnya.
Sepertinya dia sudah pengalaman urusan begituan, padahal umurnya masih muda, paling ampir 20 tahunan. Kumasukkan tanganku ke dalam tanktop nya dan ternyata dia sudah tidak memakasi BH. Kuremas-remas kedua toketnya. Dia nampak sangat menikmatinya, tangannya mengelus-elus kepalaku dan mulutnya mengeluarkan desahan desahan kenikmatan.
Kulepaskan tanktop serta sarung balinya dan kini dia telah bugil karena dia juga sudah tidak mengenakan CD. Dia pun juga melepaskan baju dan celana pendek serta CD ku. Cerita Sex Pembantu
“Wow gede banget kontol bapak.., ga muat nih masuk nonok Ines”, katanya sambil mengelus-ngelus kontolku.
“Lebih gede mana kontolku atau kontol pacarmu?” tanyaku. “Ines gak punya pacar pak”, jawabnya.
“Tapi sudah pernah ngerasain kontol kan?”, jawabku mendesaknya.
“Iya sih pak. Ines berapa kali dientot ama majikan sebelumnya. Kontol bapak jauh lebih gede, Ines takut entar nonok Ines jadi longgar kalo sering kemasukan kontol segede ini”, jawabnya.
Sementara itu tangannya masih mengelus-elus kontolku. Dia pun tersenyum dan langsung melumat bibir ku, aku pun
membalas dengan hangat dan kumainkan itilnya dengan jari-jariku.
“Shhh…uhffff.”, erangnya. Kini kujilat pentil toketnya.
“Shhh…ohhh...ouchhh.. enak banget pak.., terus pakk.., gak tahan nihh..”, kembali dia mendesah.
Kini kepalaku turun ke arah perutnya dan tangannya mendorong kepalaku supaya lebih turun ke bawah. Kuturunkan kepalaku ke arah nonoknya, jembut nya lebat, kemudian ku mainkan itilnya dengan lidahku.
“Ouhh…uhfff….. enak banget pakk.., lidah bapak enak banget...terusin pakk.. hmm.., puasin Ines malam ini ya pak”, suaranya mulai meracau.
“Kok muasin kamu, kamu yang mestinya muasin
aku”, kataku.
“Sama2 muasin pak, aahhh...”, desahnya lagi.
“Lanjutin lagi pak, lidah bapak enak banget”.
Aku pun melanjutan memainkan itilnya dan jariku memainkan bibir nonoknya.
“uhfff..enak banget pak, Ines nggak tahan.. hmmm..”, desahnya kembali.
Rupanya napsunya besar banget sehingga sudah berkobar2 seperti ini. Aku pun semakin liar memainkan lidah ku kadang kumasukkan ke dalam nonoknya. Dia pun kadang menjambak rambut ku menahan nikmat, tanpa ada rasa sungkan.
“Pak Ines ga tahan nih, Ines mau nyampee.., terus pakk.., ouhhh….. Ines nyampe pakk…ahhh...uhfffff...”, jeritnya, cairan kenikmatan keluar dari no noknya dan aku terus menjilatnya sampai bersih.
“Aduh pakk, bapak hebat banget. Belum dientot Ines udah nyampe”.
Aku pun maju ke depan sehingga kontolku kini berada di depan bibirnya. Kutarik kepalanya sehingga kontolku kini menempel di bibirnya. Dia membuka mulutnya dan ku dorong kontolku pelan - pelan sehingga kontolku masuk setengah. Dia pun mengulumnya, mulutnya memompa kontolku. Cerita Panas Pembantu
“Ouhhh nikmat banget Nes, terusin isep yang kuat kontolku...ahhh...”, kini aku yang mendesah.
Dia pun melepaskan kontolku dan menyuruhku berbaring di sofa.
“Bapak berbaring aja, biar Ines isep, kontol bapak enak banget”, kini dia asik mengulum kontolku dengan ganasnya dan tangannya memainkan biji pelirku.
“Ouhh..Nes enak banget, terus, kocok terus kontolku pake mulut kamu..ahh..”, aku mendesah kembali saking nikmatnya. Dia melanjutkan mengulum kontol ku.
Kemudian aku menghentikan aktivitasnya, dia kubaringkan di sofa dan aku mulai menjilati itilnya lagi. Dia kembali berteriak2 minta segera dientot. Kugendong dia dan kubawa ke kamar. Di kamar kuletakkan dia di kasur dan aku menindihnya. Aku memainkan kontolku di bibir nonoknya.
“shhhh..ouhhh... masukin pak, Ines ga tahan nih...”, pintanya.
Aku pun memasukkan kontolku pelan-pelan… Agak susah karena kontolku lumayan besar walaupun nonoknya sudah sangat becek.
“Dorong yang dalem pak, kontol bapak enak banget, terus paakkk..aahhh...hmm...”, kembali dia mendesah.
Bles…. Kontolku sudah masuk semua ke dalam nonoknya. Aku pun mulai memompa kontolku.
“ouhh..hhmm..sshhh…uhfff..terus pakk.., entot terus nonok Ines”., desahnya lagi.
“Enak gak kontolku Nes.., Mana lebih enak kontolku atau kontolnya majikan kamu”, tanyaku.
“kontol bapak lebih enak, gede bangett, terus pakk..., emmm... hmm.. entot teruss, tusuk yang dalem nonok Ines..”, jawabnya sambil bergerak tidak teratur menahan nikmat.
“Terus pak, Ines mau nyampe nihhh.., entot terus nonok Ines, terus…ouhhh…Ines nyampe pakk...ahhh...hmmm..”, jeritnya sambil menggelepar.
Kontolku serasa dijepit dan kemudian terasa hangat karena cairan kenikmatannnya. Aku pun terus memompa nonoknya yang sudah sangat becek. Clep..clep terdengar bunyi dari nonoknya yang terus ku pompa. Cerita Seks Pembantu
“Nes nonok kamu enak banget, aku entot terus ya…kontolku rasanya ga mau lepas”, kataku.
“entot terus nonok Ines pak, enak banget, terus pak, kontol bapak perkasa banget”, desahnya berulang - ulang.
Dia pun mengoyangkan pingulnya mengikuti irama kontolku, tampaknya napsunya telah bangkit kembali. Kutekuk kakinya ke depan sehingga kontolku lebih leluasa menerobos nonoknya.
“oh nikmat banget pak, kontol bapak masuk dalam banget, terus pak, entot yang kuat nonok Ines, nikmatin sepuas bapak ..ouhhh…uhfff...”, desahnya lagi.
“Pak, Ines mau nyampe lagi nihh… ahh.. terus pak, ahh.. yang kenceng, kontol bapak enak pak...”.
Aku pun mempercepat goyangan ku dan sekali lagi tubuhnya kembali mengejang dan menumpahkan cairan kenikmatan. Kucabut kontolku…dan kulihat nonoknya nampak merah dan cairan kenikmatannya keluar mebasahi kasur. Cerita Dewasa Pembantu
“Ines capek banget pakk, ternyata bapak hebat muasin wanita.”, katanya lemes.
Aku pun melumat bibirnya dengan nafsu.
“Nes, isep kontol ku lagi dong”, pintaku.
Walaupun lemes, dia mulai mengulum kontolku lagi.
”Bapak kok kuat banget sihhh, dari mulai tadi belum keluar, nonok Ines aja udah tiga kali..”, katanya sambil mengocok kontolku, kemudian kembali diemutnya.
Aku hanya tersenyum, “terus Nes, kuluman kamu enak banget, isep yang kuat kontolku”.
Dia pun dengan ganas mengulum kontolku. “Pak, entot Ines lagi ya, sekarang ya, Ines ga tahan nihhh, kontol bapak
gede banget… nonok Ines udah gatel nih pengen rasain lagi kontol bapak”, pintanya.
Luar biasa napsunya, katanya udah lemes tapi masih minta dientot lagi. Aku pun menyuruhnya menungging ala doggy style, kudorong pelan-pelan kontolku sampai amblas ke dalam. Cerita Sex Pembantu
“ouh…nikmat banget kontol bapak, terus pak, goyang.. hmm..”, pintanya. Ku pompa terus nonok nya.
Kembali dia mendesah2, “Pak, enak banget, shhhh... uhfff…entot terus pak, entot Ines terus pak, Ines suka dientot ama bapak.. ahhh...”.
Dia mulai meracau tidak karuan. Aku hanya diam karena sedang berkonsentrasi mengkontoli nonoknya.
“Pak, Ines mau keluar nih, terus pak, entot terus….ouhh...”. Cret..cret..cret..terasa kontolku di siram oleh cairan cintanya.
Aku pun terus memompanya karena aku belum apa-apa.
“Enak Nes kontolku”, tanyaku.
“Enak banget pak, entot terus nonok Ines, terus pakkk.. hmmm...”, jawabnya sambil memutar-mutar pingulnya sehingga kontolku serasa terpilin-pilin.
“Terus Nes..aku mau ngecret nih… enak banget.. ahhh..”, giliranku yang mendesah.
“Iya pak, Ines juga mau keluar lagi, entot yang kenceng nonok Ines pak”, jawabnya mendesah juga.
“Ngecretin dimana Nes”, tanyaku.
“Ngecretin didalam aja pak, nonok Ines pengen ngerasin peju bapak”, jawabnya.
Aku pun menggenjot dengan cepat nonoknya.
“Ines keluar nih pak…ouh…aahhh...”, dan akhirnya aku juga,
“Aku juga Nes…..ouhhhhh...”. Cret..cret..cret.....
Aku pun menumpahkan pejuku di dalam nonoknya sambil ku pompa pelan-pelan. Pejuku sebagian keluar lewat bibir nonoknya.
“Enak banget di entot sama bapak…uhfff… Ines capek banget..”, katanya kembali lemes.
Aku pun mencabut kontolku, Ines pun tersenyum manis dan dengan lahap mengulum kontol ku yang masih lemas, dia memasukkan semua kontolku sampai ke mulutnya dan menghisapnya. Kurasakan lidahnya bermain diujung kontolku. Cerita Ngentot Pembantu
“ohhh nikmat banget Nes…terus, kontolku mulai
bangun tegang lagi nih..”. kataku.
Kontolku pun mulai tegang kembali, Ines mengulumnya dengan lembut seperti sedang menikmati lolypop.
“Cepet juga nih ngacengnya”, katanya.
“Isep terus yaa... isepan kamu enak banget Nes..”, jawabku terengah.
Ines pun meghisap kontolku sambil lidahnya menggelitik ujungnya. Hampir sepuluh menit dia menghisap kontolku,
“masukin lagi ya pak, Ines udah ga tahan nih liat
kontol bapak.. hihihi..”.
Ines pun jongkok diatas kontolku dan mengarahkan kontolku ke nonoknya. Pelan - pelan tapi pasti dia menurunkun pantatnya. Kulihat rona mukanya yang memerah menahan nikmat yang diberikan oleh kontol ku. Cerita Hot Pembantu
“ouhh… kontol bapak kok bisa gede banget sih, kayanya sampe ke rahim Ines deh..”.
Ines pun mulai menggoyang pinggulnya seperti inul sedang goyang ngebor.
“ouhh Nes.., enak banget, terusss.. hmm..”, racauku..
Kontol ku serasa di pijat dari segala arah sementara tanganku meremas toketnya dengan kuat menahan rasa nikmat.
“oh pak.. kontol bapak enak banget… remas yang kuat toket Ines..”. Aku pun meremas toketnya dengan kuat dan menggoyang pinggulku.
“Nikmat banget pak. Ines mau nyampe nih….terus pakk.. ahh.. hmmm...”, katanya sambil mengeluarkan desahan nikmat..
Dia pun meremas tanganku yang berada di toketnya, sepertinya dia sedang menahan sesuatu yang sangat nikmat dan kepalanya menengadah ke atas.
“ouhhhh… Ines keluar lagi pak, nikmat banget…. hmmm... uhfff...”. desahnya.
Cairan cintanya pun mengalir di kontolku dan membasahi jembut ku. Dia pun menunduk mencium bibirku sementara kontolku masih berada di nonoknya. Cerita Ngentot Pembantu
“Pak, nikmat banget deh, Ines capek banget nih”.
Aku pun tidak mempedulikannya ku baringkan dia dan ku pompa kembali nonoknya.
“ouhhh, terus pak”. Aku pun memompa semakin liar.
“nonok kamu enak banget Nes ….terus Nes …goyang terus
pinggul kamu, aku mau ngecret nih.. ahhh..”. Ines pun menggoyang pinggulnya.
“Terus Nes, aahhh...”, akhirnya pejuku pun menyembur kembali didalem nonoknya.
“Pak, nikmat banget deh”, katanya terengah.
Ines berbaring mengangkang, pejunya basah karena lelehan cairan nonoknya dan pejuku yang keluar ketika kontol ku cabut. Aku menelungkup di selangkangannya dan mulai menjilati nonoknya yang sudah sangat becek, terasa asin namun nikmat. Cerita Sex Terbaru
“Pak, masih pengen ya, bapak kuat banget
sih napsunya. Balikin badan bapak biar Ines isep kontol bapak. Soalnya ines tambah napsu kalo isep kontol bapak”.
Aku pun berbalik, kini kami bergaya 69 menyamping, kepala ku dijepit oleh pahanya lidahku terus memainkan lubang nonoknya dan kadang ku tusuk masuk ke nonoknya. Semantara jari ku kutusuk masuk ke dalam lubang pantatnya.
“Enak pak, kocokin pantat Ines pak, terus pak, enak banget. Ines belum pernah di colok lubang pantatnya. Ternyata nikmat juga ya.. shh.. ahhh...”.
Kini pinggulnya mulai bergoyang menekan mulutku, sementara kontolku terus dihisap dengan kuat sehingga kini kontolku telah ngaceng kembali. Cerita Sex Pembantu
“Terus pak hisap yang kuat lubang nonok Ines….ohhh.., Ines mau nyampe lagi pak …ouhhhhh…achhh..”. Cret..crett…terasa cairan asin keluar dari nonoknya membasahi lidahku,
Aku pun menjilatnya sampai habis.
“udah Nes... kamu puas kan..”, aku pun memeluknya.
“puas banget pak, kontol bapak enak banget, pengen rasanya isep kontol bapak terus.. hihihi..” ,
“Pak, kontol bapak masih ngaceng tuh, gara-gara Ines isep tadi ya..”.
“Biarin aja aku udah cape banget nih entar lemes sendiri kok”, jawabku.
Kulihat jam telah pukul 2 pagi dan aku sangat ngantuk namun nampaknya Ines tidak mau menyia-nyiakan kontolku yang lagi ngaceng.
“Bapak tiduran aja ya,,, biar kontolnya Ines isep ampe ngecret… kasian udah terlanjur ngaceng nih.. hihihi..”, katanya dengan genit.
Ternyata Ines punya nafsu yang tinggi, dia pun mengulum kontolku dengan lahapnya sementara aku hanya berbaring
menikmatinya.
“shhh…uhfff terus Nes..”.
Sekitar setengah jam dia mehisap akhirnya aku mau ngecret.
“isep terus Nes, aku mau ngecret nih.. ahh.. hmm..”.
Dia pun mengulum kontolku dengan cepat dan tidak lama kemudian cret..cret…crett... pejuku kembali keluar di mulutnya dan nampaknya hanya sedikit. Dia pun asik menjilatinya sampai bersih dan badanku pun terasa lemas sekali. Kulihat Ines terus menjilat kontolku dan aku pun memejamkan mata karena mengantuk dan akhirnya tertidur.. Ines pun tertidur disamping kontolku. Kira-kira pukul 8 aku terbangun. Aku keluar kamar, kulihat Ines sedang menyiapkan sarapan, rambutnya basah habis keramas. Dia hanya memakai sarung bali yang dililitkan sampai didadanya. Cerita Hot Pembantu
“udah bagun pak, mandi gih sana trus makan nih, pasti bapak laper banget kan”.
“Oke deh”, jawabku.
Aku masuk kamar mandi, pintunya tidak kututup. Kulihat ines memandangku terus penuh nafsu. Ines terus memandangiku dan kini tangannya meremas toketnya sendiri. Aku pun memanggilnya, dia langsung masuk ke kamar mandi dan melepaskan sarung balinya.
“Pak, Ines pengen dientot lagi, nonok Ines gatel nih liat kontol bapak..”.
“Nes…gak ada cape nya ya..”.
“abis bapak sih, mandi kagak tutup pintu, ya Ines napsu deh ngeliat kontol bapak”.
Dia pun jongkok mulai menghisap kontolku yang masih lemas. Tidak berapa lama kemudian kontol ku kembali berdiri tegak. Kusuruh dia nungging dan tangan nya berpegang ke bak mandi. Kumasukkan kontolku ke dalam nonoknya yang sudah basah, dan kuenjot dengan penuh napsu. Cerita Panas Terbaru
“pelan-pelan aja pak, kan kita masih punya banyak waktu. Hari ini kantornya tutup kok, jadi Ines gak usah siap2”.
Aku tidak peduli dengan ucapannya dan terus menggoyang pinggulku semakin ganas.
“nikmatttt pak….terus… entot terusss.. shh... shhff.. ahhh..”.
Aku memompa nonoknya dan tanganku meremas-remas toketnya yang bergelantungan.
“nikmat banget pak, terus….kontol bapak gede banget..”. Dia terus meracau.
Dan tidak lama kemudian kurasakan tubuhnya mengejang.
“ouhhh Ines nyampe pakk.., ahhh... enak banget deh kontol bapak”.
Aku pun mencabut kontolku dari nonoknya.
“Ines isep lagi ya pak, sampe ngecret”. pintanya.
“Ngga ah , aku mau entot kamu aja sampe ngecret. sekarang kamu baring di ranjang ya..”. kataku.
Dia kuseret keluar dari kamar mandi dan kudorong ke ranjang sampe terlentang. Ku buka lebar - lebar pahanya sehingga terlihat jelas nonoknya yang merekah. Ku tancapkan kontolku perlahan lahan dan beberapa saat kemudian kontolku sudah keluar masuk di nonoknya. Cerita Ngentot Memek Terbaru
“ouchhh nikmat banget pak, entot terus pak, siram nonok Ines dengan peju bapak”.
Nampaknya gejolak napsunya sudah memuncak sehingga dia meracau tidak karuan. Kepalanya menggeleng ke kiri dan ke kanan sehinga terlihat sangat seksi. Aku pun memompa semakin cepat.
“entot Ines terus pak, tusuk terus nonok Ines. Ines mau nyampe lagi… terus pak… ouchhh... ahh… Ines dah nyampe pak.. ahhh... sshhhfff..”.
Cairan cinta pun keluar dari nonoknya sementara itu aku juga udah mau ngecret. Kuenjotkan kontolku dengan cepat dan keras sehingga Crot…crott…crot… pejuku mucrat kembali di dalam nonoknya. Setelah reda gelombang kenikmatan yang menerpa, aku berdiri. Dia kutarik juga dan kami pun mandi bersama-sama, setelah itu baru sarapan. Cerita Dewasa Terbaru
Setelah kejadian itu, Ines pun menjadi pengganti istri saya. Saya sangat menyayangi dia dan juga tubuh montok dia..
Terima kasih Ines sudah mau menjadi pengganti pendamping hidupku, padahal Ines masih muda sekali. Dan dari mulai saat itu juga Ines mengundurkan diri dari pekerjaannya.
0 comments:
Post a Comment